museum

Pandemi mempercepat adaptasi teknologi dalam segala bidang, tak terkecuali dalam dunia traveling. Hal ini terlihat dari semakin semaraknya destinasi wisata yang menampilkan atraksi maupun koleksinya di ranah virtual.

“Pameran daring sudah sering dilakukan. Sekarang tantangannya memikirkan bentuk-bentuk penyajian koleksi yang lebih interaktif,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid dalam siaran pers yang diterima Betawipedia, Sabtu (12/12).

Kondisi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, dalam catatan Komunitas Jelajah, membuat operasional museum nyaris terhenti seluruhnya. Namun demkian, adanya kebijakan Adaptasi Kebiasaaan Baru (AKB) yang dicanangkan pemerintah, mulai Agustus 2020 sebagian museum telah beroperasi kembali dengan melaksanakan protokol kesehatan yang cukup ketat.  

“Sebanyak 271 museum telah aktif kemballi menyapa masyarakat melalui pemanfaatan beragam platform media sosial, seperti Instagran, Facebook, Blog, Youtube, Twitter, Podcast dan TikTok,” ujar Dr. Musiana Yudhawasthi, pendiri Komunitas Jelajah, sekaligus Ketua Penyelenggara Indonesia Museum Awards 2020.

Menurut Ina, sapaan akrab Dr. Musiana Yudhawasthi, antusiasme pengelola museum yang cukup tinggi tersebut membuat Komunitas Jelajah memutuskan tetap menyelenggarakan Indonesia Museum Awards 2020. meskipun penyelenggaraannya  telah disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid 19. “Indonesia Museum Awards tahun ini kami selenggarakan melalui daring, tidak dengan tatap muka seperti pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya,” tegasnya.

Dengan pelaksanaan melalui daring, Indonesia Museum Awards tahun ini juga mengalami beberapa penyesuaian. “Penilaian kami sederhanakan menjadi 3 kategori saja, yaitu Museum Bersahabat, Museum  Cerdas dan Museum Cantik,” ujar Prof. Wiendu Nuryanti, Ph.D,  Ketua Dewan Juri Indonesia Museum Awards 2020.

Menurut guru besar Universita Gadjah Mada ini kriteria penilaian masing-masing kategori juga mengacu pada penerapan dan penggunaan teknologi oleh museum di saat pandemi Covid-19. Untuk kategori Museum Bersahabat, jelas Prof. Wiendu, kriteria yang digunakan adalah bagaimana museum melakukan sosialisasi Covid-19 dan sosialisasi mengenai protolol kesehatan melalui media sosial yang mereka miliki.

“Kami juga menilai berbagai kegiatan yang dilakukan museum yang menunjukkan kepedulian sosial di saat pandemi, baik secara offline maupun melalui media sosial mereka masing-masing,” urai Prof. Wiendu tentang kriteria penilaian.

Sedangkan untuk kategori Museum Cerdas, ia menambahkan, kriteria penilaian antara lain sejauh mana media sosial yang dibuat museum mampu mengkomunikasikan program offline dan online,  keselarasan program offline dan online dengan identitas museum, dan bagaimana kreativitas musuem dalam membuat konten-konten informatif, khususnya melalui media sosial yang mereka miliki seperti trivia, fun fact, music, dongeng dan banyak lagi..

Sementara itu untuk kategori Museum Cantik, menurut Samuel Wattimena, desainer kondang yang juga menjadi anggota Dewan Juri Museum Awards 2020, kriteria penilaian lebih ditekankan pada nilai estetika konten-konten media sosial yang mereka buat. “Keselarasan disain dengan identitas museum, tampilan visual yang relevan dengan konten yang ditampilkan serta komposisi layout, warna, typografi dan elemen grafis yang menarik,”jelas Samuel Wattimena.

Bertema “Museum Connect: a Conjunction between Technology and Communications” , Indonesia Museum Awards 2020 diharapkan akan bisa menjadi jembatan untuk tetap meningkatkan eksistensi museum di tengah masyarakat.

Tahun ini, dewan juri menetapkan, Museum Rumah Atsiri, sebagai peraih anugerah Museum Cerdas. Kandidat kategori ini adalah: Museum Museum Gubug Wayang; Museum Kebangkitan Nasional; Museum Sandi; Museum Penerangan dan Museum Rumah Atsiri.

Sementara untuk kategori Museum Cantik, dianurgerahkan pada Museum Sonobudoyo, dengan kandidat lain adalah Museum Batik Yogjakarta; Museum Dewantara Kirti Griya; Museum Pasifika dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.

Untuk kategori Museum Bersahabat, peraih anuegerah tertinggi Museum Bank Indonesia, dengan kandidat lain Museum Pergerakan Wanita Indonesia; Museum POLRI; Museum Transportasi dan Museum Kesehatan dr. Adhyatma RI.

Selain menetapkan tiga kategori itu, tahun ini panitia juga menetapkan Olivia Zalianty se bagai Young Figure for Museum Care dan anugerah Pengabdian Sepanjang Hayat diberikan kepada  Sir. DR. Harry Darsono, Ph.D.

By BangBul

betawipedia.com adalah situs informasi mengenai segala hal tentang Betawi. Mencakup aktivtas warga betawi, seni, budaya dan sejarah Betawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *