geplak betawi

Biasanya, saban kawinan di Tanah Betawi, kue Geplak selalu terhidang. Kue yang sekujur badannya di labur tepung beras ini, punya rasa legit dan manis. Terbuat dari campuran tepung beras dan parutan kelapa serta campuran gula pasir atau gula merah. Geplak cocok dihidangkan dengan kopi pahit atau bisa juga dengan teh tubruk.

Geplak, selain sebagai hidangan suguhan acara perkawinan, juga kerap muncul dalam tardisi nyahi atau minum teh di pagi atau sore hari. Keberadaan Geplak mulai jarang ditemukan di Tanah Betawi. Kalaupun ada, peminat mesti melakukan pemesanan. Maklum, kue khas Betawi yang dibuat tanpa bahan pengawet ini termasuk kue yang tidak tahan lama di udara terbuka. Penggunaan kelapa dan tepung beras, membuat kue Geplak cepat berubah rasa.

Jika Anda berminat untuk membuat sendiri, berikut resep kue Geplak yang dihimpun Betawipedia.com. Resep berikut dibuat untuk 2 lempeng Kue Geplak

Bahan-bahan yang peru disiapkan.

  1. Siapkan tepung beras 500 gram. Tepung beras bisa yang sudah jadi atau bisa tepung beras yang ditumbuk sendiri.
  2. Gula merah/gula pasir 250 gram. Penggunaan gula merah lebih dianjurkan, selain membuat warna Geplak lebih menarik, juga dapat menambah aroma pada kue Geplak.
  3. Siapkan air 200 ml untuk merebus gula.
  4. Daun Pandan sebanyak 4 lembar.
  5. Kelapa parut sebanyak ½ butir. Sebaiknya gunakan kelapa yang tidak terlalu tua.
  6. Siapkan  1/2 sdt garam.

Cara Membuat:

Langkah pertama, campurkan tepung beras, pandan dan juga garam.

Lalu, sangrai (goreng tanpa minyak) dengan api kecil dan terus di orak-arik selama 15-20 menit  dan daun pandan  mengering serta campuran tersebut mulai terlihat kekuning-kuningan. Setelah dirasa cukup, kemudian sisihkan.

Kelapa parut yang sudah tersedia, kemudian juga disangrai dengan api kecil selama kurang lebih 15-20 menit hingga kelapa kering dan berwarna kekuning-kuningan, sisihkan.

Berikutnya, siapkan panci, isi dengan 200 ml air dan gula merah kemudian rebus hingga gula merah/putih larut. Saring larutan gula tersebut pada wadah terpisah, diamkan sejenak, kemudian mulai dicampurkan tepung beras dan kelapa secara bergantian hingga tercampur rata. Oh ya, tepung beras jangan dicampur semua, sisakan sedikit untuk taburan kue setelah jadi.

Adonan kue yang masih panas, kemudian dicetak pada wadah plastik tahan panas, atau cetakan kue brownies. Agar padat, adonan tersebut digeplak-geplak (getok-getok), menggunakan sendok di atasnya. Setelah dirasa padat, diamkan hingga dingin, dan keluarkan dari cetakan serta ditaburi dengan sisa tepung beras.

Geplak siap dihidangkan dan nyahi pun menjadi riang.

By BangBul

betawipedia.com adalah situs informasi mengenai segala hal tentang Betawi. Mencakup aktivtas warga betawi, seni, budaya dan sejarah Betawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *