Ada Kecapi di Kebun Bang Cupi

Ada Kecapi di Kebun Bang Cupi

-M. Syakur Usman-M. Syakur Usman

Pilih mana:  dibanting, digencet pintu apa dilempar ke tembok atau diseset pisau? Dulu ketiganya biasa dipakai bocah-bocah di pinggiran Jakarta buat mencecap kecapi. Tahun 1980, buah kecapi memang bukan barang langka. Saban kebon, biasanya  terselip barang sepohon-dua kecapi di antara pohon lain.

 

Ini buah disinyalir memang asli dari tanah Betawi, sejumlah literatur menyebutkan, buah bernama ilmiah Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr, justru menyebar ke berbagai daerah lain di Nusantara bahkan ke beberapa negara Asia lain. Tentu saja, perlu penelitian mendalam perihal asal muasal buah ini.

 

Meski menyandang nama Sandoricum, buah ini tentu saja tidak ada hubungannya dengan Titik Sandora, artis masa silam istri Muchsin Alatas. Pun demikian dengan akhiran Merr, haqul yakin, kata itu  juga bukan kependekan dari Merriam Bellina, yang juga artis aduhai masa lalu. Maka, agar tak ruwet, ada baiknya kita sebut saja dengan Kecapi. Meski, boleh juga bagi saudara-saudara di Pulau Sumatera menyebutnya dengan sentol atau santol.

 

Di Negeri Jiran Malaysia, ucapannya sama tapi saat dituliskan memakai imbuhan huruf ‘h’ di tengahnya, menjadi  kechapi. Sementara, di Filipina, orang lebih mengenal dengan nama santor. Bagaimana dengan orang non Melayu? Kasta kecapi dianggap masih ‘bersaudara’ dengan manggis. Maka jadilah nama resminya sebagai wild mangosteen.

 

Apapun namanya, Kecapi bukan sekadar buah biasa. Ada sejumlah manfaat yang bisa diambil dari buah ini. Meski perlu pula dibuktikan secara medis, tetapi warisan turun menurun ada resep istimewa untuk berbagai penyakit. Rebusan daunnya biasa dipakai untuk menurunkan deman. Kulit batangnya, dibuat dalam bentuk bubuk kemudian diseduh dengan air hangat, konon dapat mengusir cacing gelang dari saluran pencernaan. Sementara akarnya dengan metode sejenis, punya khasiat mengobati kembung, sakit perut hingga diare. Nah, buat perempuan yang baru melahirkan, juga bisa dipakai sebagai penguat stamina tubuh.

 

Dalam pergaulan, dikenal dua macam kecapi: kecapi biasa dengan nama ilmiah Sandoricum indicum yang daunnya berkelir kuning dan berbuah juga kuning. Kecapi jenis ini biasanya punya citarasa kecut dengan rasa manis ‘tipis-tipis’. Sementara jenis kedua adalah kecapi ‘lumut’ alias  Sandoricum nervosum yang memiliki daun berwarna merah. Jenis kedua ini, punya citarasa sebaliknya dengan versi pertama. Kecapi lumut, lantaran warna buah meski sudah tua tetap hijau,  punya rasa dominan manis. Oleh sebab itu, rasa buah ini lebih banyak diminati.

 

Ada lagi, manfaat lain dari batang pohonnya. Kayu kecapi terbilang kayu keras, sehingga tak heran, pada masa lalu, perabotan hingga konstruksi rumah juga memakai kayu kecapi sebagai bahan utama. Serat-seratnya yang halus, juga dapat menonjolkan tekstur yang apik.


Rumah Bang Cupi-M. Syakur Usman-M. Syakur Usman

Sumber: